Selasa, 12 Oktober 2010

Maksiat....??? Penuhi dulu syaratnya..!!

Suatu
ketika seorang lelaki
mendatangi Ibrohim bin Ad-
ham … ia mengatakan:
“Wahai Abu Ishaq (panggilan
kesayangan Ibrohim)!
Sungguh, aku ini orang yang
terlalu menuruti hawa
nafsuku, maka ku mohon
berikan aku nasihat yang
dapat mencegah dan
menyelamatkan hatiku!
Maka Ibrohim mengatakan:
“ Jika kamu setuju dan
mampu menerapkan lima
perkara ini, maka
kemaksiatan tidak lagi
membahayakanmu, dan
kenikmatan tidak lagi
menjerumuskanmu ”.
Lelaki itu mengatakan:
“ Wahai Abu Ishaq,
Sebutkanlah lima perkara
itu !”
Ibrohim mengatakan: “Yang
pertama: Jika kamu ingin
melakukan maksiat kepada
Alloh azza wajall, maka
janganlah makan dari rizki-
Nya !”
Maka lelaki itu mengatakan:
“ Lantas dari mana aku akan
makan, sedang semua yang
ada di bumi ini termasuk
rizki-Nya ?!”
Ibrohim menimpali: “Jika
demikian, Apakah pantas
kamu makan dari rizki-Nya,
lalu kamu melakukan maksiat
pada-Nya ?!”
Lelaki itu mengatakan:
“ Tentunya tidak…
Sebutkanlah yang kedua!”
Ibrohim mengatakan: “Jika
kamu ingin bermaksiat pada-
Nya, maka jangan
menempati negeri milik-
Nya !”
Maka lelaki itu mengatakan:
“ Ini malah lebih berat dari
yang pertama… Jika semua
negeri dari timur sampai
barat itu milik-Nya, lantas
dimana aku akan
bertempat ?!”
Ibrohim menimpali: “Jika
demikian, Apakah pantas
kamu makan dari rizki-Nya
dan menempati negeri milik-
Nya, lalu kamu melakukan
maksiat pada-Nya ?!”
Lelaki itu mengatakan:
“ Tentunya tidak…
Sebutkanlah yang ketiga!”
Ibrohim mengatakan: “Jika
kamu ingin bermaksiat pada-
Nya, sedang kamu mendapat
rizki dari-Nya dan
menempati negeri milik-Nya,
maka carilah tempat yang
tidak bisa terlihat oleh-Nya,
lalu lakukanlah maksiat di
tempat itu !”
Maka lelaki itu mengatakan:
“ Wahai Ibrohim, bagaimana
ini mungkin, sedang Dia bisa
melihat apapun yang
tersembunyi ?!”
Ibrohim menimpali: “Jika
demikian, apakah pantas
kamu makan dari rizki-Nya,
dan menempati negeri milik-
Nya, kemudian kamu
melakukan maksiat kepada-
Nya padahal Dia melihatmu
dan semua gerak-
gerikmu ?!”.
Lelaki itu menjawab:
“ Tentunya tidak…
Sebutkanlah yang keempat!”
Ibrohim mengatakan: “Jika
nanti datang Malaikat
Kematian untuk mencabut
nyawamu, maka katakan
padanya: ‘Tanggguhkanlah
kematianku, sehingga aku
bisa menjalani taubat nasuha
dan melakukan amalan-
amalan yang baik ’!”
Maka lelaki itu mengatakan:
“ Ia takkan menuruti
permintaanku”
Ibrohim menimpali: “Jika
kamu tidak mampu menolak
kematian untuk bertaubat,
dan kamu tahu bahwa jika
datang kematian maka tidak
mungkin lagi ditangguhkan,
lantas bagaimana kamu akan
menyelamatkan diri?!”
Lelaki itu mengatakan:
“ Sebutkanlah yang kelima!”
Ibrohim mengatakan: “Jika
Malaikat Zabaniyah nanti
datang untuk menggiringmu
ke Neraka, maka jangan mau
pergi bersamanya !”
Lelaki itu mengatakan:
“ Mereka tidak akan
membiarkan dan
mendengarkan ucapanku”
Ibrohim menimpali: “Lantas
bagaimana kamu
mengharapkan
keselamatan ?!”
Maka lelaki itu mengatakan:
“ Wahai Ibrohim, cukup…
cukup… Aku sekarang
mohon ampun dan
bertaubat kepada-Nya”
Akhirnya lelaki itu selalu
menemani Ibrohim dalam
ibadah, hingga kematian
memisahkan keduanya …
(Diterjemahkan oleh: Abu
Abdillah Addariny, dari Kitab
at-Tawwaabiin, karya al-
Muwaffaq Ibnu Qudamah al-
Maqdisi, hal: 285-286)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar