Minggu, 03 Oktober 2010

Kehidupan Remaja Islam saat ini

Arus modernisasi dan globalisasi membawa perubahan cukup besar dalam aspek kehidupan masyarakat. Dampaknya terlihat dari aspek kebudayaan dan spiritual pada remaja Muslim. Antara lain kurangnya sopan santun terhadap orang yang lebih tua, kecenderungan memakai pakaian model Barat, penyalahgunaan fungsi handphonedan situs internet sebagai media penyebaran video porno, penggunaan obat-obat terlarang, hingga pergaulan bebas.

Fenomena itu yang oleh dilihat Rahmi Naska, siswi kelas XII Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Padang, Sumatera Barat. ‘’Permasalahan tersebut diakibatkan adanya ketidakseimbangan antara pengetahuan agama dan arus modernisasi sehingga terjadi ketidaktenteraman (disorganisasi)dalam masyarakat,’’ dia menuturkan. Namun Rahmi berpandangan, tidak pantas menyalahkan remaja sepenuhnya dalam permasalahan ini. Katanya, ‘’Pe ranan keluarga sebagai media pembentuk kepribadian dan spiritual turut memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan dan kemajuan anak dalam menghadapi tantangan zaman.”

Itulah yang mendasari pemikiran remaja kelahiran Padang, 16 Maret 1992, ini untuk melakukan penelitian berjudul, ‘Peranan Keluarga terhadap Remaja Muslim dalam Menghadapi Modernisasi Zaman’. Dari penelitian ini ia ingin menjelaskan eksistensi dan peranan keluaga sebagai upaya membentuk kepribadian remaja Muslim dalam menghadapi modernisasi zaman.

Penelitian ini, kata dia, menggunakan metode deskriptif. Yaitu suatu metode yang digunakan untuk membuat gambaran secara sistimatis mengenai hubungan antara fenomena yang diselidiki. ‘’Metode ini digunakan karena dapat membantu tujuan yang ingin dicapai,’’ dia beralasan. Untuk itu, ia mengkaji sejumlah referensi yang dapat mendukung dan menunjang keabsahan penulisan.

Dari serangkaian penilitian itu, Rahmi menyimpulkan, perkembangan arus modernisasi zaman pada abad ke-21 membawa pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan remaja Muslim. Eksistensi remaja Muslim di tengah modernisasi zaman ini sangat memprihatinkan karena banyaknya remaja yang kehilangan identitas diri sebagai seorang remaja Muslim sejati. Karena itu, menurut dia, keluarga mempunyai peranan yang cukup besar dalam membentuk kepribadian seorang remaja yang agamis.

Rahmi menyarankan kepada remaja agar menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bijak. Kepada orangtua, bungsu dari empat bersaudara ini juga menyarankan agar menciptakan keluarga berbasis Islam sehingga akan tumbuh generasi yang agamis dan dinamis.

Menurut dia, apa pun permasalahan yang dihadapi remaja, tidak bisa disalahkan seratus persen kepada remaja. Peranan orangtua amat diperlukan untuk mendorong tumbuhnya remaja yang agamis dan dinamis, remaja yang mempunyai pemahaman agama dan tidak stagnan. ‘’Peranan keluarga membuat fondasi,’’ tuturnya.

Tidak sia-sia remaja yang mengaku besar dalam lingkungan madrasah dan senang berdiskusi ini melakukan penelitian. Hasil penelitiannya dinyatakan sebagai pemenang pertama Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) 2008 bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang diselenggarakan oleh Departemen Agama, beberapa waktu lalu. Di depan Dewan Juri, dia mampu menjelaskan karyanya dengan baik.

1 komentar: